RAKYATSATU.COM, - Iring-iringan Antar Mayat Racing Tim (AMRT) saat melintas dijalan, sudah menjadi kebiasaan yang selalu dilakukan oleh orang Toraja. Pengantaran mayat yang dilakukan ini sebagai bentuk dukacita atas meninggalnya kerabat atau teman.
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa iring-iringan ini malah lebih sering dilakukan secara ugal-ugalan, terutama di jalan protokol.
Hal inipun menimbulkan keresahan bagi pengendara yang kebetulan melintas.
Kali ini, kisahnya munculnya saat iring-iringan menuju makam tempat penguburan salah satu warga Toraja, di Kanaan Bontang Kaltim, beberapa waktu yang lalu.
Entah gagal fokus karena saling berbincang dengan pengendara lainnya atau bagaimana, tiba-tiba seorang bapak yang berada paling pinggir ini, tidak melihat adanya kamera roll yang sedang oncame didepannya yang mengakibatkan tabrakan.
Rio yang pada saat itu memegang kamera roll pun harus menelan pahitnya kamera kesayangannya hancur terbanting ke aspal.
Menurut Rio, dirinya sudah berteriak mengingatkan, namun sepertinya bapak tersebut lebih fokus berbincang dengan pengendara disampingnya.
Atas kejadian tersebut, Rio tak dapat melanjutkan pekerjaannya untuk mengabadikan proses pemakaman tersebut. Pekerjaannya sebagai Videografer dengan berat hati, jeda untuk sementara sambil menunggu kameranya diperbaiki. (Kris)
