Ketua Panitia Kegiatan, Iswan Ahmad, S. Sos mengatakan, sosial media merupakan fenomena sosial yang kekinian, sehingga pola komunikasi ditengah masyarakat berkembang pula. Hanya saja menurut Iswan, perilaku bermedia sosial menjadi hal yang penting juga untuk dicermati dalam hal pola komunikasinya.
"Pola komunikasi di media sosial cenderung menjadi bebas nilai dan meniadakan batas etika atau moralitas dalam berinteraksi. Terlebih jika dalam berbicara komunikas, hal ini menjadi perhatian kita di Jurnalis Pedulis Sinjai (JPS) mendiskusikan kebiasaan ini agar tidak menjadi buruk, apalagi Daerah kita Sinjai sedang melaksanakan Pilkada. Tak hanya itu, peredaran berita HOAX nyaris menjadi konsumsi publik setiap saat. Hal ini sangat menyesatkan. Namun hal ini tak diketahui banyak orang," Ujarnya, Selasa (27/2/2018).
Ketua Jurnalis Peduli Sinjai, Syamsul Bahri, menutur, dengan tema "Memahami Wawasan Kebangsaan, Nasionalisme, dan Kebijaksanaan Bermedia Sosiala", diharao mampu menyebarkan virus kebaikan kepada warga Sinjai, untuk bersosial media dan bertutur yang santun.
"Semestinya, kekerasan dalam menggumakan bahasa tidaklah ada. Apalagi, budaya lokal dantradisi kita Bugis-Makassar dikenal halus dan penuh dengan idiom yang kultural yang sangat manusiawi," Terang Samba, Sapaan ketua JPS.
Pada dialog ini, sejumlah pemateri bakal hadir, diantaranya Kapolres Sinjai, AKBP Ardiansyah, Kepala Kesbangpol Sinjai, Andi Jefriyanto Asapa, Akdemisi Ust. Rahmatullah, Zaenal Abidin direktur Sinjai Info, dan Ketua KNPI Sinjai Satria Ramli. Kegiatan ini rencananya digelar mulai pukul 19.30 Waktu Sinjai.
Jurnalis Peduli Sinjai (JPS) Adalah Organisasi profesi kewartawanan yang berhimpun di Kabupaten Sinjai. Lembaga ini berdiri sejak tahun 2013 di Kabupaten Sinjai, dimana saat ini diketuai oleh Syamsul Bahri (Reporter Tribun Timur).
Jurnalis Peduli Sinjai banyak bergerak dalam peningkatan SDM dikalangan masyarakat Sinjai, juga beberapa kegiatan sosial lainnya. Termasuk yang bakal digelar Rabu 28 Februari Besok. (Asdar)
