RAKYATSATU.COM, GOWA - Kedatangan Presiden RI, Joko Widodo bersama ibu Negara Ny. Iriana Joko Widodo dan rombongan di Kabupaten Gowa dan Takalar, Kamis (15/02) kemarin, disambut ribuan masyarakat dan pengamanan.
Ir H Joko Widodo bersama Ny Iriana Joko Widodo dan rombongan yang terdiri dari menteri disambut oleh Gubernur Sulsel Dr H Syahrul Yasin Limpo, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Agus Surya Bakti, Kapolda Sulsel Irjen Pol Umar Septono, Danrem 141/Tp Kolonel Kav Yotanabey dan Bupati Gowa serta Bupati Takalar.
Presiden Joko Widodo bersama para Menteri dan seluruh rombongan tiba di Lapangan Syeh Yusuf Discovry Kabupaten Gowa dalam rangka kunjungan kerja, kemudian langsung melaksanakan penyerahan KIT (Kartu Indonesia Pintar), sebanyak 1.500 PKH dan 1.700 KIP, kepada masyarakat masyarakat Kabupaten Gowa.
Kemudian pada Pukul 10.30 Wita, Presiden RI dan rombongan menuju lokasi padat karya (pembangunan jalan) untuk meninjau pembuatan jalan yersebut di Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa.
Sekira pukul 11.20 Wita, Presiden RI dan rombongan menuju lapangan Makatang Kecamatab Patalassang Kabupaten Takalar, untuk penyerahan 5.000 sertifikat tanah kepada masyarakat yang meliputi Kota Makassar (50), Kabupaten Gowa (650), Kabupaten Takalar (1.500), Kabupaten Bantaeng (1.000), Kabupaten Bulukumba (1.000) dan Kabupaten Jeneponto (800).
Sebelum pelaksnaan penyerahan sertifikat tanah kepada masyarakat, terlebih dahulu dilaksanakan Laporan Menteri pertanahan dan Agraria, Sofyan Jalil kepada presiden RI.
Jokowi menjelaskan bahwa tujuan Penyerahan sertifikat tanah kepada masyarakat yakni untuk membantu meningkatkan kesejatrakan masyarakat dan meminta jangan sampai sertifikat tersenut disalah gunakan dan dijaga karena itu sangat penting untuk membuktikan kalau kita punya hak milik.
"Bahwa setiap saya datang ke desa dan kampung serta provinsi di manapun semuanya keluhan sengketa tanah dan lahan, oleh karena itu saya perintahkan BPN dan Pertanahan untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut," ujar Jokowi.
Ia menambhakan, Bahwa setelah memegang sertifikat berarti sudah aman dan enak sehingga siapapun yang akan mengakui tidak diperkuat dengan bukti. Kabupaten Takalar hhususnya dan Sulsel pada umumnya 90.000 target sertifikat yang harus diserahkan kepada masyarakat.
Ia juga memesan kepada masyarakat penrima sertifikat tanah agar sertifikat diberikan plastik dan di foto copi sehingga apabila asli hilang bisa datang ke BPN untuk diganti. Apabila ada sertifikat silahkan saja dijamin ke Bank tetapi harus dihitung sesuai dengan pemasukan dan kalau mau mengambil uang di Bank dengan jaminan Setifikat tanah maka gunakanlah dengan baik dengan untuk modal investasi ataupun usaha yang dapat menghasilkan," tutur Jokowi.
Selain itu, dalam amanatnya Presiden RI juga engingatkan bahwa RI merupakan Negara yang sangat besar dengan bermacam-macam suku dan agama.
"Untuk itu mari kita jaga, jangan sampai karena hanya karena pilpres atau pikada kita pecah antar kampung antar suku antar saudara, perlu diketahui Negara kita mempunyai 714 suku dan budaya mari kita satukan pikiran, pendapat sehingga kerukunan dan persaudaraan antar suku, agama dan budaya bisa kita bersatu dan kuat," pungkas Jokowi. (Rasul)
Ir H Joko Widodo bersama Ny Iriana Joko Widodo dan rombongan yang terdiri dari menteri disambut oleh Gubernur Sulsel Dr H Syahrul Yasin Limpo, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Agus Surya Bakti, Kapolda Sulsel Irjen Pol Umar Septono, Danrem 141/Tp Kolonel Kav Yotanabey dan Bupati Gowa serta Bupati Takalar.
Presiden Joko Widodo bersama para Menteri dan seluruh rombongan tiba di Lapangan Syeh Yusuf Discovry Kabupaten Gowa dalam rangka kunjungan kerja, kemudian langsung melaksanakan penyerahan KIT (Kartu Indonesia Pintar), sebanyak 1.500 PKH dan 1.700 KIP, kepada masyarakat masyarakat Kabupaten Gowa.
Kemudian pada Pukul 10.30 Wita, Presiden RI dan rombongan menuju lokasi padat karya (pembangunan jalan) untuk meninjau pembuatan jalan yersebut di Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa.
Sekira pukul 11.20 Wita, Presiden RI dan rombongan menuju lapangan Makatang Kecamatab Patalassang Kabupaten Takalar, untuk penyerahan 5.000 sertifikat tanah kepada masyarakat yang meliputi Kota Makassar (50), Kabupaten Gowa (650), Kabupaten Takalar (1.500), Kabupaten Bantaeng (1.000), Kabupaten Bulukumba (1.000) dan Kabupaten Jeneponto (800).
Sebelum pelaksnaan penyerahan sertifikat tanah kepada masyarakat, terlebih dahulu dilaksanakan Laporan Menteri pertanahan dan Agraria, Sofyan Jalil kepada presiden RI.
Jokowi menjelaskan bahwa tujuan Penyerahan sertifikat tanah kepada masyarakat yakni untuk membantu meningkatkan kesejatrakan masyarakat dan meminta jangan sampai sertifikat tersenut disalah gunakan dan dijaga karena itu sangat penting untuk membuktikan kalau kita punya hak milik.
"Bahwa setiap saya datang ke desa dan kampung serta provinsi di manapun semuanya keluhan sengketa tanah dan lahan, oleh karena itu saya perintahkan BPN dan Pertanahan untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut," ujar Jokowi.
Ia menambhakan, Bahwa setelah memegang sertifikat berarti sudah aman dan enak sehingga siapapun yang akan mengakui tidak diperkuat dengan bukti. Kabupaten Takalar hhususnya dan Sulsel pada umumnya 90.000 target sertifikat yang harus diserahkan kepada masyarakat.
Ia juga memesan kepada masyarakat penrima sertifikat tanah agar sertifikat diberikan plastik dan di foto copi sehingga apabila asli hilang bisa datang ke BPN untuk diganti. Apabila ada sertifikat silahkan saja dijamin ke Bank tetapi harus dihitung sesuai dengan pemasukan dan kalau mau mengambil uang di Bank dengan jaminan Setifikat tanah maka gunakanlah dengan baik dengan untuk modal investasi ataupun usaha yang dapat menghasilkan," tutur Jokowi.
Selain itu, dalam amanatnya Presiden RI juga engingatkan bahwa RI merupakan Negara yang sangat besar dengan bermacam-macam suku dan agama.
"Untuk itu mari kita jaga, jangan sampai karena hanya karena pilpres atau pikada kita pecah antar kampung antar suku antar saudara, perlu diketahui Negara kita mempunyai 714 suku dan budaya mari kita satukan pikiran, pendapat sehingga kerukunan dan persaudaraan antar suku, agama dan budaya bisa kita bersatu dan kuat," pungkas Jokowi. (Rasul)