Peserta OSN MIPA di gugus III UPTD Pendidikan Kecamatan Barebbo
RAKYATSATU.COM, BONE - Pelaksanaan lomba Matematika dan Ilmu Pemgetahuan Alam (MIPA) Olimpiade Sains Nasional (OSN) SD/MI di tingkat gugus dalam wilayah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Barebbo dilaksanakan secara serentak, Senin (19/02).Dari pantauan Rakyatsatu.com di SD Inpres 6/75 Carawali sebagai tempat pelaksanaan lomba OSN MIPA di gugus III yang diikuti enam (6) sekolah dasar (SD) berjalan sangat tertib dan peserta OSN MIPA terlihat tenang mengerjakan soal-soal OSN MIPA tersebut. Dalam lingkup UPTD Pendidikan Kecamatan Barebbo terdiri dari lima (5) gugus.
Salah seorang pengawas UPTD Pendidikan Kecamatan Barebbo, Hj Sohra yang ditemui di lokasi mengatakan, untuk di gugus III Kecamatan Barebbo terdiri 36 orang peserta dari enam SD dalam gugus tersebut. Adapun SD yang tergabung dalam gugus III yakni SD Ipres 6/75 Carawali, SDN 206 Apala, SDN 207 Apala, SDN 208 Samaelo, SD Inpres 5/81 Samaelo dan SD Inpres 12/79 Parippung.
"Setial sekolah mengutus enam orang, 3 orang untuk peserta Matematika dan 3 orang untuk IPA. Para murid tersebut rata-rata duduk di kelas IV dan V. Juara di gugus mewakili gugus untuk tingkat kecamatan, selanjutnya juara di tingkat kecamatan akan mewakili Kecamatan Barebbo untuk ke jenjang selanjutnya," ujar Hj Sohra.
Sementara itu, Kepala SD Inpres 6/75 Carwali, Muh Sofyan menjelaskan bahwa secara umum pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SD/MI bertujuan meningkatkan mutu pendidikan Matematika dan IPA di SD/MI secara komprehensif melalui penumbuhkembangan budaya belajar, kreatifitas dan motivasi meraih prestasi terbaik dengan kompetisi yang sehat serta menjunjung nilai-nilai sportivitas.
Sedangkan tujuan khusus diadakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SD/MI yakni menyediakan wahana bagi siswa SD/MI untuk mengembangkan bakat dan minat di bidang matematika dan IPA sehingga dapat berkreasi dan berinofasi sesuai dengan kemampuannya, memotifasi siswa SD/MI agar selalu meningkatkan kemampuan intelektual, emosional dan spiritual berdasarkan norma-norma yang sehat sehingga dapat memacu kemampuan berfikir nalar dan menjaring bibit unggul dan berprestasi sebagai calon peserta Internasional Mathematic and Science Olympiad (IMSO).
Lebih lanjut Muh Sofyan menjelaskan bahwa peserta yang OSN ini sangat bermanfaat bagi dirinya karena mereka belajar berkompetisi, bukan hanya dengan teman-temannya di sekolah tetapi dengan sekolah lain. Memotivasi anak supaya rajin belajar dan menggali rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan yang disukainya misalnya sains. Dia bisa belajar dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Belajar memahami arti menang dan kalah. Bila menang harus tetap membumi, sejatinya diatas langit masih ada langit, percuma juga sombong.Kalahpun nggak boleh patah arang. Mempertebal rasa percaya diri, belajar mengatur waktu dan skala prioritas.
"Selain itu para peserta belajar tentang kerja keras,kegigihan dan kesabaran. Karena untuk mencapai sesuatu semua perlu proses yang terkadang melelahkan. Nggak ada yang gabruk dari langit. Meningkatkan spiritual. Setelah semua usaha dilakukan, sekarang saatnya berdoa dan pasrah padaNya. Jadi kita tanamkan pada peserta agar tidak usah pakai cara-cara curang supaya menang. Jujur itu lebih hebat dan penting," pungkas Muh Sofyan. (Rasul)