Iklan

Iklan

Pengamat Sosial : Penerapan Full Day School Buat SD di Bone Perlu Dikaji Lagi

22 Januari 2018, 7:39 PM WIB Last Updated 2018-01-22T11:39:42Z
Ilstasi
RAKYATSATU.COM, BONE - Meskipun penerapan full day school memiliki banyak kekurangan karena dapat membuat kegiatan mengaji atau kegiatan eskul anak sekolah berkurang, namun hal itu sepertinya akan tetap diberlakukan di Kabupaten Bone yang nota bene daerah muslim, karena sebagian besar penduduknya adalah beragama Islam.

Salah seorang pengamat sosial di Kabupaten Bone, Enal Ahmad mengatakan, sebenarnya full day school belum bisa diterapkan di Kabupaten Bone, khususnya untuk sekolah dasar (SD). Sebab itu dapat mengurangi waktu kegiatan eskul anak-anak seperti mengaji. Padahal mengaji itu sangat penting dan bahkan penting sekali.

"Coba bayangkan kalau anak-anak kita di sekolah lima hari full, sementara mengajinya hanya dua hari, itu pun kalau mengaji juga di hari Minggu. Ingat, Bone ini sebagian besar warganya muslim. Saya rasa full day school harus kembali dikaji untuk diterapkan di Kabupaten Bone," ujar Enal Ahmad, Senin (22/1).

Ia juga menjelaskan, anak-anak usia SD itu rawan apabila sekolah seharian karena faktor stamina atau fisik mereka sangat jauh beda dengan usia SMP/sederajat dan SMA/sederajat.

"Kalau SMP dan SMA sederajat saya rasa tidak ada masalah diterapkan full day school. Kasihan anak-anak kecil kurang waktu bermainnya dan terlebih mengajinya. Bagaimana cara berpikirnya itu para pendidik yang akan menerapkan full day school di SD," sindir Enal Ahmad.  (Rasul)
Komentar

Tampilkan

  • Pengamat Sosial : Penerapan Full Day School Buat SD di Bone Perlu Dikaji Lagi
  • 0

Terkini

Iklan