RAKYATSATU.COM, TORAJA - La'bo' atau parang (samurai) menjadi oleh-oleh khas Toraja semakin digemari wisatawan lokal yang berkunjung di Tana Toraja.
Parang yang dibuat langsung di Toraja inipun memiliki ciri khas tersendiri yang tidak akan didapatkan di tempat lain.
Ambe' Limmi', salah satu penjual la'bo' yang ada di pusat pasar Bolu, Rantepao ini, mengatakan, la'bo Toraja ini dileburkan dengan menggunakan arang dari kayu tertentu, sehingga hasilnya sangat kuat dan tajam. Proses peleburan ini dapat selesai dalam 1 hari.
Ambe' Limmi' yang sudah menekuni penjualan la'bo' ini selama 30 tahun sehingga pecinta la'bo' Toraja sudah mengenalnya sebagai legendaris penjual parang Toraja.
Menurutnya, kecintaannya pada la'bo' lah yang membuatnya betah. Gagang parang Toraja ini terbuat dari batang bambu yang paling bawah sehingga memiliki daya tahan yang lama dalam penggunaannya. Saat menajamkan parang pun harus memakai batang bambu.
" Proses pembuatan lumayan lama, terlebih proses penajamannya menggunkan batang bambu," ujar Limmi
Untuk diketahui, bagi yang mencari parang Toraja, dapat dijumpai di pusat pasar Bolu, Rantepao, Kabupaten Toraja Utara. Harganya fantastis, parang yang memiliki panjang 20-25 cm, dihargai 150ribu rupiah. Harga paling mahal ada 2juta rupiah dengan panjang 1meter yang dilengkapi ukiran khas Toraja. Tak hanya itu, disini ada parang khusus untuk memotong tulang kerbau yang dihargai 400ribu rupiah.
Parang Toraja ini memiliki musim juga, pembeli akan mendapatkan banyak jumlah jenis parang di bulan Februari hingga bulan Mei.(Kris)
Parang yang dibuat langsung di Toraja inipun memiliki ciri khas tersendiri yang tidak akan didapatkan di tempat lain.
Ambe' Limmi', salah satu penjual la'bo' yang ada di pusat pasar Bolu, Rantepao ini, mengatakan, la'bo Toraja ini dileburkan dengan menggunakan arang dari kayu tertentu, sehingga hasilnya sangat kuat dan tajam. Proses peleburan ini dapat selesai dalam 1 hari.
Ambe' Limmi' yang sudah menekuni penjualan la'bo' ini selama 30 tahun sehingga pecinta la'bo' Toraja sudah mengenalnya sebagai legendaris penjual parang Toraja.
Menurutnya, kecintaannya pada la'bo' lah yang membuatnya betah. Gagang parang Toraja ini terbuat dari batang bambu yang paling bawah sehingga memiliki daya tahan yang lama dalam penggunaannya. Saat menajamkan parang pun harus memakai batang bambu.
" Proses pembuatan lumayan lama, terlebih proses penajamannya menggunkan batang bambu," ujar Limmi
Untuk diketahui, bagi yang mencari parang Toraja, dapat dijumpai di pusat pasar Bolu, Rantepao, Kabupaten Toraja Utara. Harganya fantastis, parang yang memiliki panjang 20-25 cm, dihargai 150ribu rupiah. Harga paling mahal ada 2juta rupiah dengan panjang 1meter yang dilengkapi ukiran khas Toraja. Tak hanya itu, disini ada parang khusus untuk memotong tulang kerbau yang dihargai 400ribu rupiah.
Parang Toraja ini memiliki musim juga, pembeli akan mendapatkan banyak jumlah jenis parang di bulan Februari hingga bulan Mei.(Kris)