Iklan

Iklan

Gagara Film Ini, Memicu Kerusuhan Dibeberapa Wilayah

27 Januari 2018, 9:44 AM WIB Last Updated 2018-01-27T01:44:55Z
foto : Istimewa (AFP)
RAKYATSATU.COM - Pemutaran Film berjudul "Padmavat" yang menceritakan kisah cinta antara Kaisar Muslim Alauddin Khilji dan Ratu Hindu Padmavati yang berlatar masa abad ke-14 menjadi pemicu kerusuhan di beberapa kota di India setelah film tersebut diputar di bioskop.

Sejumlah daerah melakukan aksi unjuk rasa, di kota Mumbai, aksi unjuk rasa pecah,  para demonstran yang digalang kelompok sayap kanan Karni Sena

Sementara di Gurgaon, kota yang terletak di sebelah selatan ibu kota New Delhi, perusuh sebuah mobil di tengah jalan raya.

Sebuah bus sekolah di negara bagian Haryana menjadi sasaran amuk massa yang melempari kendaraan itu dengan menggunakan batu.

Insiden itu membuat pemerintah negara bagian Haryana dijiburkan sekolah di sekitar lokasi kerusuhan.

Di negara bagian Uttar Pradesh dan Gujarat polisi berhadap-hadapan dengan pengunjuk rasa. Pasalnya mereka kereta api dan menutup jalan tol Delhi-Jaipur,

Film yang diprotes itu dibintang aktor Bollywood Ranver Singh dan Deepika Padukone mengisahkan Kaisar Alauddin yang terpesona dengan kecantikan Ratu Padmavati.

Namun, kelompok nasionalis menuding sutradra Sanjay Leela Bhansali melebih-lebihkan cerita cerita adegan antara Alauddin dan Padmavati.

Akibat aksi protes yang makin meningkat, Asosiasi Bioskop India mengatakan, tidak akan menayangkan film itu di negara bagian Rajashtan, Gujarat, Madhya Pradesh, dan Goa.

"Tergantung situasi Jika kita ini situasinya aman, maka kami akan memutar film ini (di empat negara bagian itu). Semua masih bisa berubah saat ini kami mementingkan keselamatan warga," kata Deepak Asher, presiden Asosiasi Bioskop India, seperti yang dirilis kompas.com

Di beberapa negara bagian yang memutar film ini, pasukan keamanan swasta dibantu polisi menjaga gedung gedung bioskop.

Sementara itu, Mahkamah Agung menolak permintaan dari empat negara bagian dengan alasan keamanan.

Mahkamah Agung India beralasan, pemerintah negara bagian yang harus bertanggung jawab menegakkan hukum dan peraturan, bukan.

Bulan ini, pemerintah negara bagian Gujarat, Rajashtan, Madhya Pradesh, dan Haryana sebatas pemutaran film tersebut. Namun, Mahkamah Agung India memutuskannya.

Sementara soal Ratu Padmavati, para sejarawan indonesia yakin sosok sang ratu tak pernah benar-benar ada.

Namun, legenda yang diincar di India menyebut, Padmavati melakukan "sati", yaitu menggelar latihan jenazah selamat, serangan terhadap tim penyerang. (int)

Komentar

Tampilkan

  • Gagara Film Ini, Memicu Kerusuhan Dibeberapa Wilayah
  • 0

Terkini

Iklan