Forum Pemerhati Aksi Penganiayaan Oknum Satpol PP Terhadap Andi Takdir dan Sulfikar saat menggelar aksi
RAKYATSATU.COM, BONE - Ratusan masyarakat dan mahasiswa serta gabungan elemen aktivis menyatu dalam suatu forum yang bernama Forum Pemerhati Aksi Penganiayaan Oknum Satpol PP Terhadap Andi Takdir dan Sulfikar menggelar aksi damai di Tugu Jam/Bundaran Watampone, Senin (25/12).Mereka melakukan aksi atas sikap prihatinnya terhadap dugaan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Satpol PP Kabupaten Bone terhadap Andi Takdir dan Sulfikar di lapangan Merdeka Watampone, pada tanggal 23 Desember 2017 sekira pukul 21.15 Wita dan 22.30 Wita.
Wakapolres Bone saat menyatakan sikap di tengah-tengah Forum Pemerhati Aksi Penganiayaan Oknum Satpol PP Terhadap Andi Takdir dan Sulfikar
Koordinator aksi, Adhy mengatakan tindakan represif oleh Satpol PP sebagai aparat penegak Perda tidak seharusnya dan tidak sepantasnya dilakukan."Kami atas nama Forum Pemerhati Aksi Penganiayaan Oknum Satpol PP Terhadap Andi Takdir dan Sulfikar mengecam dan mengutuk tindakan penganiayaan yang dilakukan oknum aparat Satpol PP Bone," tegas Adhy.
Dalam pernyataan sikapnya, Forum Pemerhati Aksi Penganiayaan Oknum Satpol PP Terhadap Andi Takdir dan Sulfikar juga menuntut dan mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap oknum Satpol PP Bone yang terlibat dalam penganiayaan.
Selain itu, mendesak pihak Instansi Satpol PP Bone untuk menindak anggotanya yang terlibat agar dipecat dan menginstruksikan kepada instansi Satpol PP Bone memperbaiki proses perekrutan aparat Satpol PP Bone.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Hardjoko mengatakan laporan korban dugaan penganiayaan oknum Satpol PP Bone telah diterima dan akan segera ditindak lanjuti.
"Kita sudah terima laporannya dan akan ditindak lanjuti segera," tegas AKP Hardjoko.
Sedangkan anggota DPRD Bone yang juga Sekretaris Komisi IV DPRD Bone, Rismono Sarlim berjanji akan segera memanggil Kepala Satpol PP Bone untuk dimintai keterangan dan agar segera memproses anggotanya yang diduga terlibat dalam kasus dugaan penganiayaan. (Rasul)
Ket. Foto
