Seminar Aids Di Galaxi Hotel Tarakan Kalimantan Utara |
RAKYATSATU.COM, TARAKAN - Pergaulan bebas yang semakin tidak menentu di kota Tarakan oleh sebagian masyarakat, ternyata menyisakan sekumpulan kecil pengidap HIV/ AIDS di Kota Tarakan. Hal itu sesuai dengan hasil yang tercatat per Oktober 2017, dari 17 menjadi 84 orang.
Agus Swandi kepala seksi pencegahan penyakit dan menular Provinsi Kalimantan Utara mencatat untuk per Oktober 2017 ada sekitar 84 orang.
"Dikota Tarakan pasangan dan orang terkena ODHA itu ada 84 orang, dan mereka itu sudah tercatat dan diberikan pengobatan," jelas Swandi, Rabu (06/12).
Swandi menambahkan bahwa penggunaan alat kontrasepsi bukan sebagai jaminan akan bebas dari AIDS, akan tetapi bermain dengan pasangan hidup itu yang betul.
Aktifis Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Kalimatan Utara, Ibrahim memberikan testimoni kepada Rakyatsatu.com, bahwa orang pengidap penyakit AIDS telah bertambah 4 orang setiap tahunnya, hal ini dikarenakan berbagai faktor selain pergaulan sex bebas, juga karena narkoba yang diakibatkan jarum suntik.
"Saya sebagai pasien ODHA tidak butuh akan materi anda, perhatian dan jangan mendiskreditkan ODHA, itu sudah cukup memberikan motivasi untuk kami," ujar Ibrahim.
Dikatakan dia, tidak ada satupun orang yang ingin mengidap penyakit tersebut, termasuk dirinya. Namun setelah di vonis oleh dokter dan dinyatakan telah tertular karena sex bebas membuat dirinya dulu sangat terpuruk.
"Tidak bisa di bayangkan mas akan seakan langit runtuh, disitu pihak keluarga dan sahabat malah menguatkan saya untuk tidak menyerah, dan saya menjadi relawan dan memberikan testimoni agar saya bisa memberikan semangat kepada penyakit ODHA untuk tidak menyerah," jelas Ibrahim
Sementara, Efelin salah satu kelompok Sebaya Kota Tarakan yang peduli akan korban ODHA, Dirinya memberikan semangat bahwa ada anak yang harus dibesarkan, dan keluarga yang mencintainya.
"Keluarga sampai mensupport dirinya, bahkan saya sangat bosan dengan rutinitas minum obat seumur hidup dengan 20 tablet per hari," ujar Efelin.
Efelin berharap, pemerintah terus melakukan sosiliasasi masyarakat tentang bahaya AIDS dan pencegahannya, tapi tidak juga mau mendiskreditkan orang terkena ODHA. (Bonar)