RAKYATSATU.COM, BONE - Korem 141/Tp melaksanakan komunikasi sosial (Komsos) tahun 2017 di lapangan Tennis Korem 141/Tp yang dibuka langsung oleh Pjs Kasrem 141/Tp Letkol Infantri Sapta Budi dan dilanjutkan dengan penyampaian Materi oleh Kasi Ter Rem 141/Tp Letkol Kav Nanang Siswoko, Selasa (5/9).
Adapun sambutan Danrem 141/Tp yang dibacakan oleh Pjs Kasrem 141/Tp, yakni kegiatan ini merupakan salah satu metode dalam pembinaan teritorial yang dilakukan oleh Korem 141/Tp dalam rangka mewujudkan keeratan dan kebersamaan keluarga besar TNI dan Komponen masyarakat sehingga hubungan komunikasi yang sudah terjalin hendaknya dapat terus ditingkatkan.
"Persatuan dan kesatuan bangsa dapat kita wujudkan apabila terwujudnya kesadaran yang tinggi dari kita semua untuk dapat memahami keaneka ragaman dan perbedaan yang ada serta adanya toleransi yang tinggi untuk dapat menerima kenyataan bahwa adanya pebedaan itu sendiri. Karena pertahanan Negara bukan hanya tanggung jawab TNI saja, tetapi kewajiban seluruh warga negara Indonesia," jelas Danrem 141/Tp dalam sambutannya yang dibacakan Pjs Kasrem 141/Tp.
Lanjutnya, seiring dengan kemajuan Teknologi dan Informasi serta pengaruh globalisasi, wawasan kebangsaan Indonesia juga mengalami penurunan dan pergeseran. Nilai-nilai kebangsaan yang dulu dipegang erat, saat ini mengalami penurunan. Hal ini mendorong lahirnya sebuah kesadaran yang sempit sehingga pemahaman tentang sebuah bangsa kini telah bergeser menjadi kesadaran etnis, agama dan sara yang dapat berakibat memperkikis rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
"Indonesia merupakan Negara yang memiliki potensi sumber daya alan yang cukup tinggi sehingga banyak negara-negara besar ingin menguasai daerah indonesia untuk kepentingannya sendiri dengan berbagai macam cara salah satunya melalui proxy war," pungkasnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 141/Tp, Mayor Inf Mansur Kole. Bahkan menurutnya, dalam menghadapi Proxy War diperlukan langkah antisipasi yang betul, agar keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia bisa terjaga dengan memegang teguh dasar Pancasila dan UUD 1945.
Hadir dalam Kegiatan tersebut diantaranya para Dan Kabalakrem 141/Tp, para Kasi, Pasi Rem 141/Tp.
Peserta Komunikasi sosial TNI sebanyak 450 orang yang terdiri dari FKPPI, PPM, Mahasiswa STAIN, STKIP, Politehnik Kelautan dan Perikanan, pelajar SUPMN, beserta masyarakat. (Rasul)
Ket. Foto
Peserta kegiatan Komsos yang dilakukan Korem 141/Tp
Adapun sambutan Danrem 141/Tp yang dibacakan oleh Pjs Kasrem 141/Tp, yakni kegiatan ini merupakan salah satu metode dalam pembinaan teritorial yang dilakukan oleh Korem 141/Tp dalam rangka mewujudkan keeratan dan kebersamaan keluarga besar TNI dan Komponen masyarakat sehingga hubungan komunikasi yang sudah terjalin hendaknya dapat terus ditingkatkan.
"Persatuan dan kesatuan bangsa dapat kita wujudkan apabila terwujudnya kesadaran yang tinggi dari kita semua untuk dapat memahami keaneka ragaman dan perbedaan yang ada serta adanya toleransi yang tinggi untuk dapat menerima kenyataan bahwa adanya pebedaan itu sendiri. Karena pertahanan Negara bukan hanya tanggung jawab TNI saja, tetapi kewajiban seluruh warga negara Indonesia," jelas Danrem 141/Tp dalam sambutannya yang dibacakan Pjs Kasrem 141/Tp.
Lanjutnya, seiring dengan kemajuan Teknologi dan Informasi serta pengaruh globalisasi, wawasan kebangsaan Indonesia juga mengalami penurunan dan pergeseran. Nilai-nilai kebangsaan yang dulu dipegang erat, saat ini mengalami penurunan. Hal ini mendorong lahirnya sebuah kesadaran yang sempit sehingga pemahaman tentang sebuah bangsa kini telah bergeser menjadi kesadaran etnis, agama dan sara yang dapat berakibat memperkikis rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
"Indonesia merupakan Negara yang memiliki potensi sumber daya alan yang cukup tinggi sehingga banyak negara-negara besar ingin menguasai daerah indonesia untuk kepentingannya sendiri dengan berbagai macam cara salah satunya melalui proxy war," pungkasnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 141/Tp, Mayor Inf Mansur Kole. Bahkan menurutnya, dalam menghadapi Proxy War diperlukan langkah antisipasi yang betul, agar keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia bisa terjaga dengan memegang teguh dasar Pancasila dan UUD 1945.
Hadir dalam Kegiatan tersebut diantaranya para Dan Kabalakrem 141/Tp, para Kasi, Pasi Rem 141/Tp.
Peserta Komunikasi sosial TNI sebanyak 450 orang yang terdiri dari FKPPI, PPM, Mahasiswa STAIN, STKIP, Politehnik Kelautan dan Perikanan, pelajar SUPMN, beserta masyarakat. (Rasul)
Ket. Foto
Peserta kegiatan Komsos yang dilakukan Korem 141/Tp