Hal itu disampaikan adik Bupati Bone, Andi Yagkin Padjalangi pada saat melakukan bincang-bincang dengan wartawan di warkop Garden Eight, Jl Makmur Watampone, Senin (11/9) sore, pukul 15.30 Wita.
"Perda Budaya itu sangat penting guna melindungi aset budaya Bone. Bone ini kaya akan budaya dan merupakan peradaban budaya dunia, tapi sangat disayangkan karena tidak memiliki payung hukum budaya," ujarnya.
Ia menjelaskan, Kabupaten Bone memiliki aset di bidang kebudayaan yang bisa menghasilkan devisa apabila dikelola dengan baik secara propoorsional dan profesional.
"Wisatawan mendatangi suatu daerah untuk berwisata karena adanya ciri khas kebudayaan daerah tersebut, jadi yang harus ditonjolkan adalah budaya bukan panorama. Cuma panorama memang harus menunjang pada akses area yang akan dilewati menuju tempat wisata sehingga wisatawan dapat menikmati panorama sebelum tiba di tempat tujuan," jelasnya.
Andi Yagkin Padjalangi yang juga merupakan Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Sulsel itu menambahkan, ada beberapa daerah wisata di Bone yang dapat dijual ke wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun domestik, seperti goa Uhallie yang ada di Kecamatan Bontocani, goa Pattiro Mampu di Kecamatan Dua Boccoe dan masih banyak lainnya. (Rasul)
