RAKYATSATU.COM, BONE - Meski Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bone dan Sulsel akan berlangsung Juni 2018 nantinya, namun sejumlah kalangan memprediksikan kalau pasangan petahana/incumbent Bupati dan Wakil Bupati Bone saat ini Dr H Andi Fahsar M Padjalangi- H Ambo Dalle (Tafa'dal) bakal melawan kotak kosong.
Dan apabila itu terjadi, maka di suatu sisi akan menguntungkan pasangan Tafa'dal dan disisi yang lainnya akan merugikan pasangan NH-AQM. Namun sejumlah pengamat politik di Kabupaten Bone, ada pula yang mengatakan kalau itu sangat riskan atau rawan bagi pasangan Tafa'dal karena akan membuat calon Pilgub Sulsel lawan NH, bakal melakukan penyusupan mempengaruhi masyarakat untuk memilih peti kosong, sehingga bisa saja suara yang mestinya milik Tafa'dal bakal menjadi milik peti kosong sehingga 50+1 persen bakal tidak tercapai.
Salah seorang pengamat politik di Kabupaten Bone, Andi Muhammad Edy memprediksi, apabila pasangan incumbent melawan peti kosong pada Pilkada 2018 nantinya maka itu bakal merugikan pasangan Golkar di Pilkada Sulsel yang akan berlangsung bersamaan dengan Pilkada Bone.
Hal itu katanya, apabila Tafa'dal melawan peti kosong maka antusias atau partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya bakal berkurang karena faktor masa bodoh. Dan tentu ini akan berdampak pada Pilkada Sulsel pula, dimana bakal calon Gubernur Sulsel yang diusung partai Golkar, Nurdin Halid (NH)-Azis Qahar Mudzakkar (AQM) bakal tidak bisa mendulang suara banyak di Kabupaten Bone.
"Kalau partisipasi masyarakat kurang maka tentu itu berdampak pula pada perolehan suara NH di Kabupaten Bone yang nota bene merupakan salah satu lumbung suara NH di Sulsel," ujar Andi Edy, Kamis (10/8). (Rasul)