![]() |
Ilustrasi |
Pasalnya bantuan tersebut yang diperuntukkan kepada kelompok tani malah dimiliki oleh perorangan yang hanya sebagai anggota kelompok tani.
" Saya heran, kenapa bantuan kelompok tani malah didistribusi ke perorangan, dimana sejumlah kelompok tani sangat membutuhkan bantuan alat pertanian tersebut," ujar H Arifuddin saat mempertanyakan di rapat Sosialisasikan surat keterangan terdaftar (SKT) di Kantor Desa Ganra beberapa pekan yang lalu yang dihadiri Nur Fattah perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng,
Dirinya menjelaskan, jika bantuan tersebut merupakan bantuan Brigade, kenapa bantuan tersebut didistribusikan sesudah musim tanam padi, padahal setahu dirinya, aturan bantuan tersebut diberikan pada saat mau digunakan dan dikembalikan saat sudah digunakan.
" Bantuan tersebut diberikan saat bulan Ramadhan yang lalu, padahal waktu itu sudah musim tanam dan hingga hari ini alat pertanian tersebut belum pernah digunakan," cetus H Arifuddin
Ditempat yang sama, Ketua kelompok Lamacenning H Mutaong juga mempertanyakan bantuan kelompoknya yang hingga kini belum diterimanya, padahal dirinya telah menandatangani tanda terima alat pertanian berupa Pompa air, namun hingga saat ini kelompoknya belum menerima alat tersebut.
" Saya sudah tanda tangani tanda terima barang, namun hingga saat ini barang tersebut tidak ada," cetusnya
Sementara itu, kepala Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Ir Fajar yang dihubungi Rakyatsatu.com menjelaskan, bantuan yang berupa hend traktor yang di distribusikan di Desa Ganra, Dusun Bakke merupakan bantuan Brigade dan bukan bantuan kelompok.
"Kalau hand traktor ndi itu brigade, dan bukan bantuan kelompok, tapi kalau pompa air, menurut petugas yang menangani, pompa tsb oleh ketua kelompok dipinjamkan sementara ke An. Rustan di Bakke. Saya tdk tau pembicaraan antara kedaunya. Besok saya suruh anggota cek dilapangan," katanya (San)