 |
| Kepsek dan Wakasek Suardi, S.Pd dan Bendahara dana BOS SMPN 4 Sibulue saat membahas dana BOS di sekolahnya |
RAKYATSATU.COM, BONE - Transparansi penggunaan dan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sangat penting demi menghindari jeratan hukum. Pasalnya, dana tersebut sangat rawan diselewengkan oleh oknum-oknum pengelola dana BOS. Sehingga akan merugikan negara dan terlebih peserta didik/siswa yang memang peruntukannya lebih banyak ke proses belajar mengajar atau kepentingan pembelajaran di sekolah.
Seperti yang dilakukan salah satu sekolah yang ada di Kecamatan Sibulue, yakni SMPN 4 Sibulue yang terletak di Dusun Kajuara, Desa Pakkasalo, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone. Sekolah tersebut selalu melakukan pertemuan/rapat antara pihak sekolah dan Komite Sekolah guna membahas pengelolaan dan penggunaan dana BOS sesuai peruntukannya.
Kepala SMPN 4 Sibulue, Andi Suradi, S.Pd yang ditemui Harian Rakyat Sulbar di ruang kerjanya usai memimpin rapat pembahasan pengelolaan dan penggunaan dana BOS, Senin (31/7/2017) mengatakan bahwa di sekolahnya selalu dilaksanakan pertemuan dalam membahas Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) sebagai rencana penggunaan dan pengelolaan dana BOS agar selalu transparansi baik pada masyarakat sekolah, Komite Sekolah, dan semua elemen masyarakat serta stakholder.
"Di pertemuan tersebutlah kita membahas akan dikemanakan itu dana BOS dan semua penggunaan harus mengacu dan berpatokan pada RKAS dan juknis penggunaan dana BOS," jelasnya.
Sementara itu, bendahara dana BOS SMPN 4 Sibulue, Ansar, S.Pd mengatakan bahwa dirinya sebagai bendahara berupaya semaksimal mungkin mengelola dana BOS di sekolahnya sesuai peruntukannya berdasarkan petunjuk teknis (juknis) dan RKAS serta selalu transparansi pada semua pihak.
"Sekolah kami menerima dana BOS setiap periode (Triwulan)l Rp59.400.000 dan tentu kami semaksimal mungkin mengelolanya sesuai peruntukannya agar terhindar dari jeratan hukum di dunia dan akhirat," ujarnya. (Rasul)
