RAKYATSATU.COM, MAROS - Bustam Dg Mapuji (66), warga Jalan Dewi Sartika Nomor 47 Raha, Sulawesi Tenggara, salah seorang jamaah umroh yang batal diberangkatkan ke tanah suci oleh pihak travel.
Bustam Dg Mapuji, terpaksa dibatakalkan berangkat karena meninggal dunia di Loby Areal Keberangkatan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, saat menunggu jadwal pemberangkatan pulang ke kampung halamanya, dengan menggunakan pesawat Sriwijaya SJ594, Minggu (26/2), sekitar pukul 13.00 wita.
[caption id="attachment_9241" align="alignleft" width="300"]
Bustam Dg Mapuji, jamaah umroh yang meninggal di Bandara Sultan Hasanuddin[/caption]
Sumber yang diterima Rakyatsatu.com, mengatakan korban bersama anaknya tiba di Bandar Undara Sultan Hasanuddin pada pukul 13.00 wita tujuan Raha, Sultra.
Korban bersama anaknya menunggu di lobby keberangkatan bandara Sultan Hasanuddin Makassar sambil tidur kerena kelelahan perjalanan pulang dari Jakarta. Namun ketika pesawat sudah boarding, salah seorang awak pesawat Sriwijaya Air membawa kursi roda untuk membantu korban naik kepesawat.
Ketika itu, anak korban lalu membangunkan orang tuanya yang terlelap tidur dan ternyata sudah tidak benyawa.
"Korban baru diketahui meninggal saat dibangunkan anaknya saat hendak naik ke pesawat," jelas Kasat Reskrim Polres Maros Akp Jufri Natsir.
Ditabahkan kasat, korban yang ditemukan sudah tidak bernyawa itu langsung dibawa ke RUmah Sakit (RS) Daya untuk dilakukan formalin dan selanjutnya dibawa ke kampung halamanya di Raha.
"Jenazah korban rencananya akan dibawa ke kampunya usai disuntik formalin," kata Kasat Reskrim.
Sekedar informasi, korban adalah salah satu jamaah umroh yang sudah berada di Jakarta, namun dikembalikan pada tanggal 25 februari 2017 malam, sekitar pukul 19.00 Wita oleh pihak travel karena korban mengalami sakit gula, asma dan batuk.(Arul)
Bustam Dg Mapuji, terpaksa dibatakalkan berangkat karena meninggal dunia di Loby Areal Keberangkatan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, saat menunggu jadwal pemberangkatan pulang ke kampung halamanya, dengan menggunakan pesawat Sriwijaya SJ594, Minggu (26/2), sekitar pukul 13.00 wita.
[caption id="attachment_9241" align="alignleft" width="300"]
Bustam Dg Mapuji, jamaah umroh yang meninggal di Bandara Sultan Hasanuddin[/caption]Sumber yang diterima Rakyatsatu.com, mengatakan korban bersama anaknya tiba di Bandar Undara Sultan Hasanuddin pada pukul 13.00 wita tujuan Raha, Sultra.
Korban bersama anaknya menunggu di lobby keberangkatan bandara Sultan Hasanuddin Makassar sambil tidur kerena kelelahan perjalanan pulang dari Jakarta. Namun ketika pesawat sudah boarding, salah seorang awak pesawat Sriwijaya Air membawa kursi roda untuk membantu korban naik kepesawat.
Ketika itu, anak korban lalu membangunkan orang tuanya yang terlelap tidur dan ternyata sudah tidak benyawa.
"Korban baru diketahui meninggal saat dibangunkan anaknya saat hendak naik ke pesawat," jelas Kasat Reskrim Polres Maros Akp Jufri Natsir.
Ditabahkan kasat, korban yang ditemukan sudah tidak bernyawa itu langsung dibawa ke RUmah Sakit (RS) Daya untuk dilakukan formalin dan selanjutnya dibawa ke kampung halamanya di Raha.
"Jenazah korban rencananya akan dibawa ke kampunya usai disuntik formalin," kata Kasat Reskrim.
Sekedar informasi, korban adalah salah satu jamaah umroh yang sudah berada di Jakarta, namun dikembalikan pada tanggal 25 februari 2017 malam, sekitar pukul 19.00 Wita oleh pihak travel karena korban mengalami sakit gula, asma dan batuk.(Arul)
