Iklan

Iklan

Honor Panitia Pemilihan RT/RW Diduga Disunat

27 Februari 2017, 4:41 AM WIB Last Updated 2017-08-02T16:15:49Z
RAKYATSATU.COM, MAKASSAR - Honor pantia pesta demokrasi pemilihan ketua RT/RW yang baru digelar secara serentak se- Kota Makassar, Minggu (26/2), diduga disunnat oleh oknum panitia ditingkat Kelurahan Paccerakkang.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, honor yang seharusnya diterima panitia sebesar Rp 250 ribu. Tapi, karena ada pemotongan admistrasi dari panitia tingkat Kelurahan Paccerakkang, hingga panitia tingkat RT/RW hanya menerima Rp 238 ribu.

Ironisnya kuitansi yang ditanda tangani sebagai bukti penerimaan honor tertulis nilai sebesar Rp 250 ribu.

"Sangat disayankan kalau masih ada oknum yang berani melakukan pemotongan honor," ujar sejumlah warga.

Ditambahkan warga, honor panitia penyelengara pemilihan RT/RW sebesar Rp 250 ribu jika dibandingkan dengan pekerjaan yang dibebani tidak sebanding dengan honor yang diterima.

Padahal panitia sejak sebulan lalu telah bekerja mendata semua warga untuk dimasukan data pemilih. Kemudian panitia membuka pendaftaran calon ketua RT/RW, lalu semua berkas calon telah diverisikasi oleh panitia pilihan tanpa ada bantuan dari ATK dari kelurahan Pacerakkang.

"Sangat disayangkan jika honor sekecil itu telah disunnat panitia ditingkat kelurahan paccerakkang," kesal sejumlah warga yang meminta namanya tidak ditulis.

Ironisnya lagi, panitia ditingkat RT/RW sudah banyak mengeluarkan banyak biaya mulai dari pengadaan ATK seperti kertas HVS, tinta printer dan map untuk berkas para calon ketua RT dan RW untuk distor ke tingkat Kelurahan.



dengan begitu, semua ATK mulai star sampai pemilihan telah ditanggung panitia di tingkat RT/RW. Padahal dana yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk membiayai kegiatan ini sangat besar anggaranya yang mencapai angka miliaran rupiah.

"Kami atas nama warga meminta tim OTT bekerja agar jangan ada lagi pungutan liar yang merugikan warga."harap salah seorang warga Mangga tiga.

Sementara salah seorang Calon RT, Hamma yang tidak lolos mengaku sangat menyesalkan jika honor sekecil itu disunnat lagi. Karena pekerjaan panitia sejak mulai star mendata warga telah mengeluarkan banyak biaya mulai biaya administrasi, biaya SKCK dan pengeluaran lainnya.

Sementara itu, hidayat salah seorang panitia pemilihan RT/RW tidak mempersoalkan pemotongan honor oleh pantia di tingkat Kelurahan. Paslnya, pemotongan yang dilakukan panitia di Kelurahan terjadi saat dirinya membawa hasil pemilihan ketua RT/RW.

"Saya tidak ada masalah masalah pemotongan honor. Tapi saya tidak tau apakah itu berlaku seluruh panitia se kota Makassar atau tidak," terangnya. (Arul).
Komentar

Tampilkan

  • Honor Panitia Pemilihan RT/RW Diduga Disunat
  • 0

Terkini

Iklan