RAKYATSATU.COM, SOPPENG – Peningkatan kapasitas struktur jalan ruas Cabbenge, Kabupaten Soppeng menuai soratan. Pasalnya pekerjaan yang dikerjakan oleh PT Mega Bintang Utama dengan nilai lebih Rp15 milyar tersebut dinilai tidak sesaui dengan spesifikasi teknis.
Hal tersebut diungkapkan H Hasanuddin, warga Cabbenge saat ditemui, Selasa (15/6/2021).
Dirinya menjelaskan, pada proyek yang dikerjakan oleh perusahaan milik H Nuwardi alias H Momo tersebut, diduga tidak sesuai dengan spesifikasi, karena timbunan Lapis Pondasi Bawah (LPB) terlihat tidak diratakan, sehinga membuat lapisan dasar bergelombang.
“Timbunan bawahnya itu tidak sesuai dengan spek, bisa diliat kesana timbunan sudah bergelombang, berati materialnya cuma pasir,” kata Mantan Kontraktor ini.
Menurut dia, jika pengerjaan seperti itu kemudian memasuki tahapan pengaspalan, maka dapat dipastikan tidak tahan lama.
“Jika jalan ini sudah di aspal pasti hasilnya juga bergelombang dan tidak tahan lama, dan ini bisa menimbulkan kerugian,” sambungnya.
Menurutnya, jika memang pengerjaan pemerataan pondasi bawah sudah digilas, harusnya permukaan bawah sudah rata dan padat, namun kenyataannya di lapangan kondisinya bergelombang.
“Saya harap pengawas jeli melihat ini, sehingga tidak terjadi pembiaran dalam pekerjaan jalan poros Soppeng Cabbeng,” pintanya.
Sementara itu, Penanggung jawab lapangan PT Mega Bintang Utama saat dihubungi tidak merespon, meski pesan singkat melalui Whatsapp terbaca. Begitu juga dengan pihak pengawas dan konsultan saat hendak ditemui dilokasi pengerjaan jalan ruas Cabbenge tidak berada di lokasi.